Senin, 13 April 2015

Perkembangan TIK dan tantangan globalisasi di Indonesia

PERKEMEBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 

Sekarang ini penggunaan internet tidak hanya menjawab kebutuhan masyarakat untuk berkomunikasi saja, tetapi internet juga mempunyai peranan penting dalam menunjang kemajuan pendidikan. Para pelajar dari usia tingkat pendidikan dasar sudah diperkenalkan oleh teknologi komputer yang kemudian dikembangkan lagi dengan keterampilan penggunaan internet. Tetapi jaringan internet yang ada di Indonesia belum merata, oleh karena itu penyerapan informasi maupun pembagian informasi melalui internet untuk pendidikan belumlah seimbang, terutama untuk para pelajar maupun pendidik di daerah terpencil. Sistem komunikasi dan informasi sangat diperlukan sebagai salah satu komponen penunjang aktivitas pendidikan. Oleh karena itu pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia mempunyai komitmen untuk menyediakan jaringan dan komunikasi di hampir seluruh sekolah yang ada di Indonesia.

Perkembangan TIK di Indonesia

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi mendorong setiap lapisan masyarakat dituntut untuk dapat menggunakan teknologi tersebut dengan maksimal. Tidak hanya untuk elemen masyarakat secara luas, di dalam dunia pendidikan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) memnpunyai peranan penting, seperti adanya televisi dan radio yang bersifat edukatif. Tetapi televisi dan radio tersebut mempunyai sifat komunikasi yang linear, tidak interaktif sehingga diperlukan teknologi lain yang dapat menunjang pendidikan masyarakat seperti hadirnya teknologi komputer. Komputer sebagai medium sangat diperlukan oleh masyarakat karena dengan berkembangnya teknologi ini maka proses informasi pun akan semakin berkembang. Masyarakat mulai usia sekolah dasar dibekali pendidikan untuk dapat menggunakan komputer. Inilah yang membuat TIK mempunyai peranan penting dalam kemajuan pendidikan di Indonesia, adanya peningkatan kebutuhan berbagi informasi dan pengetahuan dengan memanfaatkan TIK menjadi menjadi salah satu alasan mengapa jardiknas schoolnet diperlukan untuk membantu pendidikan Indonesia.


Dampak Kemajuan TIK dalam Pendidikan

TIK menjadi salah satu gelombang perubahan dalam proses pembelajaran atau pendidikan. Dahulu proses belajar hanya dilakukan di dalam sebuah ruang kelas dimana terdapat siswa dan guru, tetapi sekarang ruang kelas tidak hanya dibatasi oleh dinding dan papan tulis saja. Kegiatan belajar pun sekarang dapat dilakukan dengan lebih interaktif dan bersifat dua arah. Proses belajar yang cenderung pasif saat ini sudah mulai ditinggalkan oleh para siswa dan guru. Dengan hadirnya internet para siswa dituntut untuk belajar mandiri dalam penyerapan informasi. Informasi tidak hanya didapat dari pendidik tetapi juga dari media komputer, sehingga dapat mendorong peningkatan efisiensi pengelolaan kegiatan belajar. [2]


Komputer sebagai Media

Media teknologi yang sangat dasar dalam mengakses segala bentuk informasi adalah komputer. Teknologi komputer merupakan sebuah proses pengiriman informasi yang lebih efektif dibandingkan dengan teknologi lainnya.[3] Komputer digunakan oleh masyarakat sebagai media untuk menghubungkan kita dengan masyarakat luas lainnya melalui akses informasi yang bisa di dapat dari komputer. Komputer juga digunakan oleh masyarakat untuk media belajar. Dengan adanya komputer, masyarakat dapat mengakses informasi dalam berbagai bentuk seperti video, gambar, dan teks. Selain itu dengan adanya komputer, masyarakat juga dapat mengakses internet sehingga akses dan penyebaran informasi dapat lebih mudah dan bersifat interaktif.
Computer Mediated Communication merupakan salah satu teori yang dapat menjelaskan mengenai media baru yang sekarang ini muncul, Computer Mediated Communication merupakan sebuah proses dimana seseorang menciptakan, melakukan pertukaran dan melihat informasi itu dengan menggunakan sistem jaringan telekomunikasi yang memfasilitasi encoding, transmisi, dan pesan decoding. [4] Computer Mediated Communication bukan hanya sekedar alat, tetapi lebih kepada teknologi, media, dan hubungan sosial. CMC tidak hanya menjelaskan mengenai struktur hubungan sosial, tetapi lebih kepada dimana adanya ruang sehingga hubungan sosial terjadi dan alat yang digunakan oleh individu untuk masuk kedalam ruang tersebut.


Peran Internet

Perkembangan internet dapat menghilangkan hambatan jarak, waktu, dan ruang, sehingga dapat membantu penyerapan informasi dan komunikasi. Internet digunakan masyarakat untuk berkomunikasi, ini merupakan pola baru dalam berkomunikasi dimana dengan internet dapat menjawab kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi secara luas tanpa batas wilayah, cepat dan efisien. Inilah yang kemudian menjadi bentuk dari media baru. Media baru merupakan media yang berbasis komputer dengan internet sebagai sebagai penghubungnya. Media baru mempunyai daya tarik bagi masyarakat untuk menggunakannya, seperti adanya kebebasan untuk melakukakn interaktivitas, user dapat memegang kendali untuk melakukan browsing apapun.[5]

Namun, kendala yang dihadapi sekarang ini ialah masih adanya kesenjangan antara satu wilayah dengan wilayah lainnya, dan juga perkembangan internet terkadang membawa dampak negatif bagi norma masyarakat sehingga diperlukan integrasi penggunaan TIK yang mendidik. Pada tahun 2011 ini, Pustekkom Depdiknas sebagai lembaga yang mengelola Jardiknas, berencana untuk menggelar jardiknas di 16.678 titik Schoolnet [6]


Jejaring Pendidikan Nasional

jejaring pendidikan nasional (Jardiknas) diluncurkan pada tahun 2006 sampai dengan sekarang. Jardiknas merupakan Jaringan area luas yang menghubungkan kantor dinas pendidikan, mulai dari tingkat kabupaten atau kota hingga tingkat propinsi. Serta menghubungkan sekolah – sekolah dan perguruan tinggi yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Jejaring ini dirancang untuk memberikan kelancaran dan mengoptimalisasikan arus komunikasi informasi dan data antar pelaksana pendidikan. Sehingga data dan informasi yang diterima menjadi lebih optimal, efektif, dan efisien. [7]

Schoolnet

Schoolnet atau zona sekolah adalah zona yang dikembangkan pada tahun 2007 dimana padaa tahap awal akan menghubungkan 6.500 sampai 10.000 sekolah dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Dengan hadirnya Schoolnet ini diharapkan dapat juga membangun Pembelajaran elektronik dalam dunia pendidikan Indonesia secara merata. Schoolnet terdiri dari tiga jenis yaitu:

·                     Schoolnet ADSL
·                     Schoolnet Wireless
·                     Schoolnet Wimax

Schoolnet ADSL

Tipe koneksi ini menggunakan jalur ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line). Koneksi yang menggunakan kabel telepon sehingga dapat memepercepat pengiriman data. Tetapi ADSL belum dapat dimanfaatkan diseluruh Indonesia karena memerlukan beberapa perangkat spesifik seperti DSLAM (Digital Subscriber Access Multiplexer) dan BRAS. Teknologi ADSL ini juga harus dekat dengan sentral telepon. [8]Untuk menghubungkan jardiknas ke sekolah-sekolah yang belum dapat memanfaatkan teknologi ADSLmaka Pustekkom bekerjasama dengan Telkom Indonesia untuk memberikan beberapa fasilitas dari program ini seperti pemberian line telepon dan koneksi internet melalui jardiknas secara unlimited.

Schoolnet Wireless

Dengan keterbatasan yang dimiliki oleh teknologi ADSL maka program ini dikembangkan di daerah yang topografinya cenderung datar. Penggunaan perangkat Wireless, titik koneksi yang dapat dijangkau sampai dengan 3 – 5 KM dari pemancar. Dengan adanya fasilitas koneksi seperti ini maka setiap sekolah yang tekoneksi dengan jardiknas mendapatkan Wireless dengan kecepatan 32/64 Kbps share and. Access Point, Antena, dan perangkat lain (Tower, PoE, Pigitail) adalah beberapa perangkat yang dibutuhkan untuk menunjang koneksi jenis Wireless.

Schoolnet Wimax

Teknologi WiMAX digunakan untuk program ini karena teknologi Wireless mempunyai keterbatasan yaitu keharusan LOS (Line of Sight) dan jarak pancar yang harus relative dekat. Teknologi Wimax adalah salah satu teknologi yang cukup murah dan mudah untuk diimplementasikan dalam Jardiknas, sehingga seluruh zona sekolah yang ada di Indonesia dapat terhubung. [9]


Tujuan dan Target

Tujuan dari Jardiknas Schoolnet adalah memperkuat pemanfaatan TIK untuk e-pembelajaran, e-layanan sehingga dapat menyediakan sarana dan prasarana TIK yang berbasis TIK untuk memperkuat sistem pembelajaran yang ada di seluruh Indonesia, dan juga mempermudah penyampaian informasi antara tenaga pendidik dan perserta didik. Jardiknas Schoolnet juga dapat menjadi media informasi dan komunikasi [10]
Target Jardiknas Schoolnet adalah seluruh sekolah, termasuk didalamnya guru, siswa, dan juga pengelola media yang mendapatkan bantuan Jardiknas Schoolnet. Selain itu diharapkan kepada sekolah – sekolah yang mendapatkan bantuan jardiknas schoolnet ini, dapat membuat para siswa di sekolah tersebut bisa lebih aktif dalam proses belajar dimana siswa dapat membahas sebuah masalah atau topik dengan tujuan dan solusi dari topik yang mereka dapatkan. Sehingga siswa sejak dini dapat ditanamkan motivasi akan mencari pengetahuan dan informasi yang dapat mereka lakukan sendiri tanpa harus diperintahkan oleh para pengajar. Para siswa diharapkan juga untuk tidak cepat jenuh dengan metode pendidikan yang ada, dengan fasilitas ini para siswa bisa lebih berperan aktif, dan mengkombinasikan dengan materi – materi yang diberikan oleh para pengajar.

Infrastruktur Schoolnet

Jardiknas Schoolnet melingkupi integrasi mesin pengolah data atau yang disebut server, perangkat jejaring yang tertutup (intranet) maupun yang terbuka (internet), media penyimpan data atau storage serta sistem dan aplikasi legal yang dapat mendukung pelayanan pembelajaran dan informasi yang berbasiskan media digital dalam bentuk fasilitas internet yang diperuntukan untuk seluruh siswa sekolah di 33 propinsi. Infrastruktur Schoolnet yang berada di Pusat, dibagi menjadi sebagai berikut:

·                     NOC (Network Operations Center) yang berada di dua lokasi yaitu, Pustekkom Ciputat dan Gedung Cyber Jakarta dengan kapasitas bandwith 600 Mbps
·                     Schoolnet Monitoring System

Peta Jardiknas

Peta penerima Jardiknas Schoolnet di 33 provinsi adalah sebagai berikut

·                     2.938 titik SMA
·                     2.214 titik SMK
·                     4.717 titik SMP
·                     4.053 titik SD
·                     990 titik MA
·                     1.273 titik MTs
·                     493 titik MI

Distribusi dan Pengolahan

Tanggung jawab pengelolaan Jardiknas Schoolnet diberikan kepada Kepala Sekolah, dimana Kepala Sekolah dapat menunjuk setidaknya satu orang untuk menjalankan tugas sebagai teknisi Schoolnet, dimana teknisi tersebut mempunyai tugas untuk menjaga koneksi Schoolnet agar tetap dapat dioperasionalkan selama jam sekolah untuk para guru dan siswa. Akses Schoolnet didistribusikan melalui jaringan lokal (LAN), baik melalui Wi-Fi atau kabel. Untuk itu sekolah yang menerima bantuan Schoolnet diharapkan dapat membangun LAN yang dapat dipelihara.

Komitmen Schoolnet

Dalam memfasilitasi program Jardiknas Schoolnet, Pustekkom Kemendiknas bekerja sama dengan PT. Telkom agar dapat menghubungkan jaringan internet gratis ke sekolah - sekolah penerima bantuan Schoolnet yang ada di seluruh Indonesia.[11] Bagi sekolah - sekolah yang menerima Schoolnet diwajibkan untuk mengaktifkan DNS Nawala dan menginstal aplikasi K9 Web Protection. File tersebut dapat diunduh secara gratis di website resmi Nawala dan K9 Web Protection.

Schoolnet sebagai Media Pembelajaran

Munculnya internet sebagai medium massa besar membawa banyak pengaruh dalam proses penerimaan informasi. Internet menjadi salah satu elemen penting dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya untuk sektor pendidikan. Dengan program Schoolnet ini diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat lebih meningkat, tidak hanya untuk para siswa tapi juga para pendidik dalam penyampaian maupun penerimaan informasi.

TANTANGAN GLOBALISASI dalam masyarakat indonesia
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx8vTefZz8PnNqzEPV0QlcCaAlvMIj0sQSI10KJj_YO7HNO2B2qWrzrMbX9_g_JHu4PuLiOLHW4kyM6D4XFoCkKOveMpFC3tBUrNwF0No1NW56_0iUw0_gNMcKcj5dUcKU9Y3k7JoArkw/s1600/globalisasi.jpeg

Globalisasi berasal dari kata globe (bola dunia). Dengan demikian dapat diartikan sebagai suatu gejala terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi yang mengikuti sistem nilai dan kaidah yang sama antara masyarakat di seluruh dunia karena adanya kemajuan transportasi dan komunikasi yang dapat memperlancar interaksi antar warga dunia. Oleh karena itu dalam era globalisasi, peristiwa yang terjadi di suatu negara dapat diketahui dengan cepat oleh bangsa atau negara lain.
 



Sebagai suatu sistem atau tatanan hidup yang menyebabkan seseorang atau negara tidak mungkin mengisolasikan diri sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan komunikasi, globalisasi memudahkan masuknya unsur asing ke Indonesia. Dengan demikian masyarakat Indonesia tidak mungkin untuk menghindari adanya pengaruh luar yang masuk.
 

Globalisasi yang berkembang pada saat ini membawa pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat dunia. Dalam kehidupan ekonomi terjadi pergeseran masyarakat pertanian menjadi masyarakat industri. Di samping itu juga ilmu pengetahuan, cara berpikir kritis, sistematis, analitis, logika rasional dan menghargai waktu. Unsur budaya asing masuk ke Indonesia dalam aspek teknologi informasi berakibat munculnya perilaku kekerasan dalam masyarakat, berkembangnya gaya hidup free seks dan makin maraknya pornografi dan pornoaksi.
Dengan demikian globalisasi memiliki kecenderungan :
1. budaya materiil, pada umumnya akan mudah diserap oleh masyarakat penerima.
2. budaya yang bersifat ilmu pengetahuan dan teknologi, kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat penerima.
       
 
Dalam kehidupan globalisasi nampak adanya pergeseran nilai dan norma dimana ukuran nilai dan norma menjadi lebih lunak. Globalisasi yang mulai meresap ke dalam masyarakat Indonesia khususnya, memiliki dampak besar bagi budaya bangsa :

1. Goncangan kebudayaan (cultural shock)
Goncangan kebudayaan adalah suatu kondisi ketika terjadi goncangan jiwa atau mental seseorang/ kelompok akibat belum adanya kesanggupan atau kesiapan untuk menerima unsur budaya luar yang berbeda jauh dengan unsur budaya sendiri, yang datang secara tiba-tiba. Manusia atau masyarakat akan merasa tertekan, putus asa, bahkan tidak berdaya untuk keluar atau mengikuti perubahan. Jika hal ini berlanjut, maka akan menimbulkan kekacauan dalam masyarakat. Contoh seseorang secara tiba-tiba dikirim ke negara lain tanpa diberitahu sebelumnya, tidak mengetahui budaya masyarakatnya dan harus berangkat dalam waktu singkat. Bagaimana pendapat anda, jika mengalami hal tersebut ?

2. Kesenjangan kebudayaan (cultural lag)
Pada masyarakat yang mengalami perubahan, tidak semua unsur masyarakat dan budaya memiliki perubahan yang sama cepat. Biasanya budaya material lebih cepat berkembang dibanding budaya imaterial. Proses ini dapat menimbulkan krisis, ketegangan, konflik, dan sebagainya.

3. Globalisasi memperkaya unsur budaya Indonesia
Globalisasi yang membawa budaya asing yang baik dan lebih maju akan memperkaya budaya Indonesia (enrichment). Cara berpikir rasional, menghargai waktu, misalnya, dapat mengubah pola pikir masyarakat. Sehingga masyarakat Indonesia dapat menerima kritik dan saran demi kemajuan bangsa.

Adapun jati diri khas yang dimiliki bangsa Indonesia selama ratusan tahun dan membedakan dengan bangsa lain adalah :
1. Religius yaitu mengedepankan agama.
2. Humanis yaitu jiwa kemanusiaan yang tinggi.
3. Naturalis yaitu apa adanya.
4. Terbuka yaitu membuka diri pada dunia luar dengan filterisasi.
5. Demokratis yaitu musyawarah mufakat dan bebas mengeluarkan pendapat.
6. Integrasi dan harmoni.
7. Nasionalisme dan patriotisme yaitu cinta tanah air dan bangsa.

Berdasarkan uraian di atas, maka dibawah ini dapat dikemukakan beberapa tantangan global terhadap jati diri bangsa Indonesia.

1. Melemahnya penghayatan terhadap Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Pancasila sebagai dasar negara, falsafah hidup, pandangan hidup serta bentuk kepribadian bangsa Indonesia. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, setiap negara berkeinginan untuk memantapkan jati diri dengan merumuskan secara jelas arah dan tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini Pancasila telah memiliki peran dan kedudukan yang sangat strategis bagi bangsa Indonesia.

Dalam era globalisasi, terjadi penetrasi/ pengaruh kuat dari berbagai pandangan hidup, terutama dari negara yang lebih maju. Negara maju dalam konteks telah menikmati kemajuan ekonomi, sosial dan teknologi lebih awal. Pengaruh terhadap pandangan hidup yang positif akan diterima sebagai upaya memperkaya jari diri bangsa. Namun demikian, pengaruh asing yang bertentangan dengan nilai luhur dalam Pancasila harus diwaspadai, misal kekerasan dan atheisme.

2. Pemakaian bahasa Indonesia
Bangsa Indonesia telah memiliki bahasa persatuan dan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengalami perkembangan sejak lama. Sejalan dengan berkembangnya modernisasi dan globalisasi ternyata ikut mempengaruhi atau mengubah berbagai unsur bahasa Indonesia. Hal ini bisa dalam bentuk kosa kata, gaya bahasa dan struktur pembahasaan yang digunakan. Perkembangan demikian menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia tanpa menghilangkan ciri khas bahasa Indonesia.    
 

3. Berkurangnya legitimasi agama
 
Adanya modernisasi dan globalisasi membawa pengaruh terhadap kehidupan agama. Pengaruh ini nampak dari sekularisasi dalam keberagamaan dan individualisasi dalam hubungan sosial. Bangsa Indonesia yang bersifat religius sangat mengagungkan nilai dan norma sosial dari ajaran agama. Gencarnya modernisasi dan globalisasi telah mempengaruhi pola beragama dan penghayatan terhadap ajaran agama bangsa Indonesia.

4. Dekadensi moral dan kekacauan kemanusiaan
 
Dekadensi moral adalah melemahnya atau terkikisnya nilai-nilai kemanusiaan, kasih sayang, dan kebersamaan di dalam diri manusia. Hal ini nampak dari manusia yang suka merampas hak orang lain dan tidak mempedulikan nasib sesamanya. Individualisme membentuk manusia hanya peduli pada diri sendiri dan kelompoknya dan apatis terhadap lingkungan sekitar.
 

Kenyataan dalam masyarakat menunjukkan banyaknya orang yang membutuhkan bantuan guna memenuhi kebutuhan pokok. Mereka tidak mampu berusaha karena tidak mampu mengelola sumber daya alam atau terkena bencana alam. Di sisi lain, terbentuk kelompok individu yang memupuk kekayaan pribadi dan menghabiskan dana sedemikian besar untuk mempertahankan kedudukannya. Hal ini merupakan dua kenyataan yang saling bertentangan dan menunjukkan kelemahan dan kekacauan tatanan kemanusiaan dewasa ini.

5. Perubahan pola perilaku dalam pergaulan
Modernisasi dan globalisasi melahirkan corak kehidupan masyarakat yang makin kompleks. Makin derasnya arus globalisasi dan modernisasi berakibat kepribadian masyarakat Indonesia mengalami pergeseran. Corak budaya asing yang mementingkan individualisme, formalitas, kontrak kerja resmi dan sebagainya, masuk dan berkembang di Indonesia.

referensi :

http://penaguru69.blogspot.com/2014/09/tantangan-globalisasi-terhadap.html